NADA4D SITUS PALING GACOR 2022
Sinta Bu Guru Yang Suka Comlek Sendiri - Di narasi ini kali saya akan ceritakan suatu ceritaku, saat sebelum, itu kenalkan namaku Sinta dan saya masih berusia 25 tahun serta sekarang saya bekerja jadi Guru di SD Jakarta. Saya amat kegemaran sekali dengan yang bernama mansturbasi dengan mengayalkan kontol kawan sekantorku dan bererbagai fantasi yang paling saya idam kan, apa lagi sehabis sejak saya jomblo nyaris satu tahun ini. Serta begini, akhir-akhir ini bila tengah horny saya tak mengenal tempat untuk memberikan kepuasan luapan birahiku. Kembali ke narasi tadi…
Sangkin enaknya masturbasi di toilet sekolah, saya sampai tidak memahami jika pintu toilet biarpun kututup namun tak kukunci. Saya makin tidak perduli, yang kutahu saya mesti memberikan kepuasan birahiku yang lagi terbakar, kucoba meredam desahanku, walaupun lepas pula lepas dari desahan kecil dari bibir tipisku.
"sshh..emhhh", tekanan kecil dari bibir tipisku. Saya mengandaikan bercinta dengan pak Oki, guru olah raga anyar di sekolah tempatku bekerja, pak Oki benar-benar ganteng serta badannya begitu kekar, siang hari melihatnya yang memberikan saran teknik meregangkan otot ke pelajar kelas 6 SD. ototnya demikian keakar, belumlah lagi ada benjolan yang menggelembung pada pahanya. Terus tebersit-bayang, saya jadi tak kaut kembali mengendalikan birahiku hingga kemudian di toilet sekolah ini jam pelajaran usai serta sekolah telah sepi. Saya mengayalkan bercinta dengan pak Oki di toilet ini, memantaunya yang besar di vaginaku dari arah belakang, menggerakkan badanku hingga saya memaksakan badanku buat tembok serta sedikit menungging.
Saya mengaplikasikannya seakan-akan seluruhnya riil, satu tangan bertumpu pada dinding serta yang lainnya membelai klitorisku dari depan. ‘uuuh pak oki', desisku lambat. saya terus memburu keasyikan, keringatku mulai keluar atas keningku. Sesaat saya berasa nyaris datang di ujung kesenangan itu, tetapi mendadak, ‘braaak', toilet mendadak terbuka. ‘bu Sinta', kata orang yang berdiri di muka pintu toilet dengan mata yang tak berkedip-kedip melihatku. Saya terkejut, ‘pak parman ehhhh…', kataku terkejut di saat memandang pak parman, cleaning servis sekolah yang umurnya seputar 40 tahun. Sangkin terkejut dan tidak mengerti mengerjakan apa saya jongkok rapatkan kakiku sangkin terkejutnya, akan tetapi kami ada pada selangkanganku, demikian terkejut sampai luapa tarik tanganku. ‘pak parmaan keluar', kataku dengan nada perlahan.
Sinta Bu Guru Yang Suka Comlek Sendiri
Kurang terbuka betul, keluar tetapi jadi cepat masuk serta tutup pintu kamar toilet serta menutupnya. ‘ngapain pak… keluar,' perintahku dengan masih berjongkok sekalian mengatur rok ku ke bawah yang semula terungkap hingga ke pinggul. ‘Bu Sinta', kata parman sembari dekatiku serta dekap badanku. Saya makin bertambah terkejut, tetapi saya tdak berani berteriak, saya takut ada orang yang mengerti jika saya masturbasi di toilet sekolah. ‘jangaan pak', kataku usaha melepas pelukannya, kugeser badanku buat melepas diri dari pelukannya, akan tetapi ia selalu mendekapku sampai saya membentur dinding. ‘jangan paak', kataku takut, ia tidak mendengarkanku, bahkan juga ia dekati mukanya serta menciumi leherku, ‘jangaaan', kataku kembali.
Memandang parman yang demikian sadis dengan menyalurkan napas dan menciumi leherku dan memulai meraba raba buah dadaku. Saya mengetahui kalaupun saya terjerat, saya usaha menantang, dengan tenaga saya dorong badannya, sukses, ia jatuh di lantai toilet.
Saya ambil langsung peluang, berdiri mengarah pintu, tapi saat saya coba buka grendel pintu toilet. Tanganku terputus oleh tangan parman yang kekar, ‘lepaskan', kataku, tapi parman yang udah kesetanan itu tidak mendengarkanku, ia jadi memutar tangan kananku ke belakang badanku dengan paksakan, tekan tangan kiriku didinding. Saya terperdaya, tenaganya kuat sekali, seperti terkunci dan tidak dapat bergerak,
‘pak parmman jangan…sakit..lepaskan', kataku meminta dengan suara memelas.
‘bu Sinta… diamkan aku…', tukasnya didekat telingaku, dengusan napasnya hingga sampai berasa melanda telingaku.
"ahhh", saya meminta kembali demikian mengerti badan kekarnya tekan badanku kedinding. Saya amat takut, sewaktu terasa ada benda yang keras kenyal menubruk pantatku.
‘ahh k*ntolnya telah tegang, ia dapat menyetubuhiku', jerit batinku
Saya lebih melawan usaha melepas penguncian tangan yang membatasi ke-2 tanganku. ‘sebaiknya bu Sinta gak boleh berisi, kelak ada orang yag dengar, biarkan saya digebuki namun saya bakal narasi ke seluruh orang kalaupun ibu Sinta masturbasi di kamar mandi', mengintimidasi, saya kurangi perlawananku, ancamannya demikian mengena. Apa lagi di sekolah yang saya tahu selaku wanita anggun yang berkarisma. Saya menyuport perjuanganku…berpikirlah.
Link Grup Bajaklaut:
Peluang itu tidak disiakannya, tangan kananku ditempatkan di atas mendekat dindinding berhimpun dengan tangan kiriku, dengan tangan kirinya ia mengendalikan ke-2 tanganku.
‘jangan paak, kumohhhon jangaan', saya memelas padanya. Namun buang waktu, tangan kanannya udah bebas meraba raba buah dadaku, ia memerah buah dadaku keras sekali. Mau rasanya menangis tetapi saya takut jadi ada yang dengar.
"aahh bu Sinta..toked bu Sinta besar sekali emmhh', kalimat kotor yang beri pujian penghormatan keluar.Kurang suka meraba buah dadaku masih tutup busana, ia menarik mundurku ke atas dari dalam rokku. Tangannya yang kasar mulai berasa meraba raba perutku,
‘ammpuun pakQ', kucoba kembali meminta waktu ia mulai memerah buah dadaku.
'emmh bu Sinta, besar sekali toket bu Sinta", ujarnya kembali dengan berbisik dari belakang, dengusan napasnya yang berderu berarti ia amat bergairah. Dan saya dapat merasai penisnya sudah keras sekali menghantam bokong bokongku. Ini seluruh mengisyaratkan ia betul-betul sangat ingin menggagahiku.
‘Bu Sinta beri izin saya ngent*tin bu Sinta', bisiknya lambat sembari menarik rokku ke atas. Saya lumayan baik, tapi tenagaku tak kuat membebaskan penguncian tangan.
‘Pak..gak boleh panggangi aku', kataku memelas. tentukan yang apa saja tuturkan tidak bisa membendung gairah setannya, tidak kurasakan tangan kanannya meraba raba tubuh.
ingin tahu apa yang sudah ada. saya menengok ke belakang serta alangkahnya terkejut..
‘oooh tidak boleh pak', saya kuatir sewaktu lihat ke belakang ia mengeluarkannya, walaupun tidak demikian terang saya dapat memandang penisnya yang besar dan hitam legam telah keluar sarangnya. Belum lenyap rasa terkejutku, Parman tekan badanku, merasai benda kenyal serta keras mengesek dan menubruk bokongku.
‘Aduuh bokong bu Sinta montok banget', ucapnya meremas bokongku. Saya terkaget, saya baru kalau saat masturbasi barusan saya lepaskan celana dalamku serta celana dalamku masih terkait di pintu toilet.
NADA4D SITUS PALING GACOR 2022
‘Gawat neh', pekikku dalam hati mengenali pantatku tak dibaluti kain ini. Pastilah ia dengan gampang mendapatkan target tembaknya apalagi vaginaku keluarkan cairan karena masturbasi barusan, saya jadi cemas kembali, saya takut menggambarkannya. Kucoba kembali melawan, tetapi masih sia sia. Narasi Ngentot Dengan Guru Colmek
Saya pasrah, rasanya tidak bisa terlepas, kurasakan ada benda kenyal tengah menggesek belahan vaginaku yang licin seperti cari mencari target. Selanjutnya benda itu stop cocok di mulut lubang vaginaku selesai mendapati tujuan tembak, k*ntol parman udah ada benar di muka mulut vaginaku, saya benar-benar tak memiliki daya.
‘Pak parman ampun pak', kataku meminta kembali mengerti dalam perhitungan detik k*ntolnya akan lekas masuk ke badanku.
‘Bu Sinta sudah lama saya pingin giniin bu Sinta, bu Sinta seksi banget', tuturnya serta mendadak kurasakan k*ntolnya masuk, cemas coba menentang sengan tersisa impianku, lepas namun jadi karena pergerakan k*ntol itu jadi mulai saya cemas coba menantang sengan tersisa angan-anganku, lepas namun justru lantaran pergerakan itu sebaliknya masuk ke lubang vaginaku,
‘aaaah tidaaak', pekikku dalam hati waktu kurasakan k*ntolnya berasa tenggelam matahari tenggelam vaginaku. Saya menarik napas, ingin rasanya menangis.
Benar-benar buang waktu, vaginaku yang telah basah waktu saya masturbasi barusan malahan mempermudah tangkai itu masuk, namun aku pikir itu lebih bagus, bila tak mungkin vaginaku dapat terkena karena ada benda yang memaksakan masuk, lantaran cairan yang awalnya memang telah banjiri vaginaku k*ntol parman yang besar itu juga masuk secara perlahan-lahan menggesek dinding lubang vaginaku secara perlahan-lahan.
'emmmh bu Sinta, vagina bu Sinta nikmat sekali, ooohhh', desahnya didekat telingaku saat k*ntolnya dilelepkan sedalam kemungkinan dan berasa sentuh rahimku,
‘Ya ampuuun panjang sekali k*ntol lelaki ini, ampuuun', pekikku dalam hati. Saya mengharapkan k*ntol itu sudah mentok karena terasa keras menubruk rahimku dan berasa sedikit perih lantaran jujur aja belum sempat ada benda sebesar itu masuk ke vaginaku. Waktu batangan itu lenyap, saya termenung, di antara kebingungan, takut, takjub, nikmat dan terkejut. Segalanya kusut dikepalaku… saya betul-betul tercenung, tidak bergerak.
Baca juga: Si Janda Yang Suka Crit Dalam
Saya pasrah, tak keluarkan keluar katapun, tak kusangka khyalanku bercinta di toilet sekolah, dan diperkosa dari belakang kesampean pun, tetapi perbedaannya bukan lewat pak oki serta saya tidak inginkan ini berlangsung. Namun sesungguhnya, laki-laki yang tengah mendesah desah di belakangku, yang lagi mencelupkan batangannya di lubang surgaku yang memiliki nilai ialah karyawan kebersihan alias cleaning servis di sekolah kami.
Fakta yang wajib kuterima, parman tengah nikmati vaginaku, nikmati penisnya masuk-keluar di lubang lubangku.
‘oooh bu Sinta…ohhh enaknya', desah parman gak karuan berkali kali
'emmmh', saya mendesis kecil, walaupun saya tidak senang tetapi mendadak saya merasai rasa nikmat walaupun tersamar oleh rasa takutku. Parman selalu mengocak k*ntolnya tiada henti, demikian dalam melesak masuk di lubang vaginaku. Ke-2 saya masih ditahan oleh tangan yang kekar pada dinding toilet.
‘oooh ya ampppuuun k*ntolnya teraasa banget', teriakku dalam hati. Di saat saya mulai tenang, saya mengerti jika k*ntol parman betul-betul besar serta keras sekali, bertopang dan tusukan k*ntolnya demikian oke penuhi lubang vaginaku. Berasa sekali ada benda yang menjejal selangkangku, mulai sebarkan rasa nikmat yang merambat di semua badanku.
Diam diam saya mulai nikmati disetubuhi pria ini, tiap saat ia gerakkan tangkai k*ntolnya, darahku berhembus, benar-benar gemilang nikmat yang kudapat. Waktu ia menanamkan penisnya kembali ke lubangku, saya mendesis perlahan, kucoba tidak keluarkan nada, saya begitu tinggi hati buat mengaku jika batangan itu benar-benar berikan kesenangan, namun tetap kemauan kecil keluar bibirku.
‘mmmh mmmmh', desisku lambat.
‘enakkan bu?, tukasnya tiba-tiba.
Nyatanya ia mengenal jika saya mulai nikmati tusukan k*ntolnya. Saya tercenung malu, tidak berani memberikan komentar, jika kubilang tidak atau mencela makinnya, pastinya tahu saya tidak jujur karena vaginaku telah keluarkan banyak cairan yang pertanda saya pun terangsang serta nikmati enjotan k*ntolnya. Saya melihat dan coba dan mencermati hal yang mengecup pipi kananku.
‘Tunggingin sedikit bu Sinta', sekalian menarik bokongku ke atas.
‘Kurang ajaaar… beraninya ia malahan menyuruhku menungging', umpatku dalam hati.
Tetapi saya tak miliki alternatif disamping selesaikan birahinya sesegera mungkin, dan mengharap biar seluruhnya sesegera mungkin selesai. Saya turuti saja tekadnya dengan menunggingkan bokongku.
Baca juga: Si Janda Yang Suka Crit Dalam
'emmh bokong bo Sinta memanglah montok sekali, tak salah apa yang saya khayalin sepanjang ini', tukasnya sekalian meremas remas pantatku gaungs.
‘Gila, rupanya saya telah lama jadi fantasi laki-laki ini', pikirku dalam hati.
Berasa statusku telah siap, sembari tangan kirinya mencegah pinggulku, ia kembali gerakkan k*ntolnya kembali.
'emmh pak pelan', kataku kurasakan penetratif penetratif k*ntolnya berasa lebih dalam dari mulanya,sebab barangkali saya menunggingkan bokongku maka dari itu status vaginaku sungguh-sungguh bebas rintangan.
Parman tak memerlambatnya, jadi menghancurkannya, saya mulai mendesah-desah masih mengontrol sikapku,
'emmh emmmh', desisku merasai bentrokan batangannya di lubang vaginaku.
Lihat yang tergerak menggerakkan ke depan, parman nampaknya menyengaja memajukan ke-2 tanganku maka saya bisa mencegah penekanan pada badannya, dengan ke-2 kami berpijak pada tembok. - PARISQQ
'emmmh edan tarik banget', erangnya. Saat ini ke-2 -tangannya meremas remas pantatku yang bundar padat sembari tidak stop mengocak k*ntolnya.
‘ooh bu oooh', parman bertambah keras mendesah, saya jadi takut kalau-kalau ada orang yang dengar desahannya itu.
"pak parman..ja..tidak boleh bising pak..", kataku meminta takut desahannya didengarkan orang.
‘I..i..iya bu emhh sesudah nikmat banget', ujarnya perlahan dengan napas menderu.
Kocokan k*ntolnya berasa makin cepat. Kurang suka meremas-remas pantatku, ia menguakkan belahan bokongku. dan kurasakan satu jarinya membelai anusku. Kontan saja saya menggelinjang, bokongku bergoyang ke kanan ke kiri karena kegelian.
NADA4D SITUS PALING GACOR 2022
‘oooh pak parman..oooh', saya tidak lagi mendesis tapi desahan mulai keluar bibirku, rasa nikmat yang terwujud dari kocokan k*ntol parman ditambai gesekan jarinya yang membelai anusku seperti racikan yang sesuai bikin saya lupa diri, dan membuatku tidak bisa membendung desahanku. Istimewa sekali, rasanya saya mulai nyata-nyata nikmati seluruhnya, badanku sangat terasa geli, kesenangan rasanya menebar di semua badanku.‘oooh ahhh', saya semankin menggila desahanku makin bertambah keras saja, parman tidak saja cuman membelai anusku dengan jarinya tapi masukkan satu jarinya ke anusku dan menyerang nusuk jarinya ke anusku, refleks bokongku bertambah kutungingin, tiap-tiap kali ia menarik k*ntolnya ia membalas dengan menusukkan jarinya ke anusku. Jujur saja terbayang di benakku buat melaksanakan anal seks dengan pak parman, sama hal yang dahulu pernah kulakuan dengan pujaan hatiku.
Parman makin mengaduh tidak karuan, tidak kuhiraukan kembali apa yang disebutkan parman, rasanya saya ingin orgasme.
‘saya pengen keluar..ahh bu Sinta', kudengar kabur samar erangannya, tapi tak kupedulikan karena saya pun terasa mau orgasme.
‘ooh emmmh oooh' desahku lebih keras, kurapatkan badanku kedinding, parman mengikut badanku serta tekan keras keras k*ntolnya di dalam vaginaku, juga ia menyerang jarinya sampai lenyap di dalam anusku
‘ahhhh setaaan kau parmaaaaan', lirihku panjang, saya orgasme, saya tidak bisa membendungnya, benar-benar menakjubkan saya dapat orgasme di saat disetubuhi.
Kutelan air liurku nikmati tersisa kesenangan, masih kurasakan penis parman penuhi lubangku, namun tak kurasakan kembali jemari parman di anusku, ke-2 tangannya menggenggam bokongku dan memompa k*ntolnya dengan garang. Narasi Cabul Dengan Guru Yang Tengah Colmek
‘oooh bu Sinta oooh', tau-tau parman mengaduh keras serta menghimpit badanku keras, saya terkejut memahami ia pengin orgasme, namun telat, diringi erangannya, k*ntol parman telah menyembur sperma hangat menyirahi rahimku. Berkali kali ia mengehentakkan penisnya dalam-dalam membuat badanku tergerak ke tembok.
Link lain: goyangan-nada.blogspot.com
Sinta Bu Guru Yang Suka Comlek Sendiri - ‘ooooh emmmh', entahlah mengapa saya turut nikmati kesan waktu parman orgasme di lubangku, renyutan-denyutan kecil tangkai k*ntolnya berasa di sinding lubang vaginaku di saat cairan hangat spermanya berhamburan keluar sirami lubangku.
‘Ahhh apa yang kulakukan? Parman orgasme di vaginaku', pekikku dalam hati. Saya tersadarkan kembali, kurapatkan badanku kedinding dan menarik napasku, saya terpikir kalaupun saya sudah pengen haid, saya cuman dapat mengharap spermanya tidak membuahi telur dirahimku.
‘ahh bu Sinta emmh', ia coba mencium pipiku namun kudorong dengan mata melotot. Melihatku protes, ia selekasnya beres-beres bajunya tanpa ada bersihkan k*ntolnya masih diberi cairan vaginaku.
‘Cepat keluar pak', kataku dengan nada nyaring sembari beres-beres status rokku. Parman tiada bercakap apa apa keluar langsung dan kukunci pintu toilet. Aku segera bersihkan kemaluanku dari cairanku sendiri dan sperma parman yang mengucur keluar,
‘gila..begitu banyak spermanya', umpatku dalam hati.
Saya kenakan celana dalam dan mengatur busana yang kukenakan. Saya pelanpelan toilet dengan hati berdebar-debar, takut ada orang yang mengenal apa yang terjadi barusan di toilet. Keadaan kurang lebih sekolah sepi, memang ketika itu akan jam 4 sore. Dengan hati berdebar-debar saya masuk tempat guru, menyaksikan kepala sekolah dan dua orang guru belum pulang kembali repot dengan kepentingan semasing. Saya sedikit bernafas lega walaupun hati kotor masihlah ada dibenakku. Dan sore itu saya pulang kerumah dengan hati yang tak tentu di antara malu, dan takut.